Kala itu aku termenung sendiri sambil memandang langit malam, hanya sendiri tak ditemani siapapun lagi, lagi? Ya, kini aku ingin menjauh dari keramaian kota, menjauh dari semua yg mengenalku, membiarkan diri ini dimakan oleh sepi yang amat mencekam. Penyebabnya satu, kakiku, setelah kecelakaan 2 tahun yang lalu membuat kaki kananku lumpuh total, memang hanya kaki kanan, tapi itu tetap membuatku tidak percaya diri. Walaupun aku masih bisa berkarya tapi aku tetap tidak mau, aku menyalahkan kecelakaan itu yang membuat kakiku menjadi seperti ini.
Malam selanjutnya, lagi-lagi aku masih sendiri, masih menatap bintang dan kawan kawannya, belum ada fikiran untuk kembali ke kota, menyicipi keramaian lagi. "Memangnya enak ya menatap bintang seorang diri? Padahal bintang yang kamu lihat saja hidup bersama"
Aku menengok ke sumber suara itu, seorang laki² memakai hodie merah dengan santainya mengikuti ku tidur diatas rumput.
"Apa yang kau tahu tentang diriku? Kau tak merasakannya" ujarku. Dia tersenyum, dan senyum nya amatlah manis, tapi sayangnya aku tak bisa melihat seluruh wajahnya, sebab sebagian wajahnya tertutup oleh kupluk hodie yg dipakainya.
"Aku memang tak tahu apa yang kau rasakan, tapi Allah mengetahui semuanya. La Tahzan, jangan pernah menyalahkan masa lalu, karna masa lalu adalah hikmah terbaik" ucapnya sambil berdiri dan meninggalkan ku yang termenung dengan menyimpan sejuta pertanyaan yang ingin disampaikan.
Malam selanjutnya, lagi-lagi aku masih sendiri, masih menatap bintang dan kawan kawannya, belum ada fikiran untuk kembali ke kota, menyicipi keramaian lagi. "Memangnya enak ya menatap bintang seorang diri? Padahal bintang yang kamu lihat saja hidup bersama"
Aku menengok ke sumber suara itu, seorang laki² memakai hodie merah dengan santainya mengikuti ku tidur diatas rumput.
"Apa yang kau tahu tentang diriku? Kau tak merasakannya" ujarku. Dia tersenyum, dan senyum nya amatlah manis, tapi sayangnya aku tak bisa melihat seluruh wajahnya, sebab sebagian wajahnya tertutup oleh kupluk hodie yg dipakainya.
"Aku memang tak tahu apa yang kau rasakan, tapi Allah mengetahui semuanya. La Tahzan, jangan pernah menyalahkan masa lalu, karna masa lalu adalah hikmah terbaik" ucapnya sambil berdiri dan meninggalkan ku yang termenung dengan menyimpan sejuta pertanyaan yang ingin disampaikan.
Baper🤗 ditunggu lanjutannya nih
BalasHapus