Situs Candi Wasan sebagai salah satu Peninggalan Arkeologi

 


Jakarta – Arkeologi mempunyai banyak peninggalan bersejarah, salah satunya adalah Cagar Budaya di provinsi Bali. Ada peninggalan Arkeologi berupa Cagar Budaya yang masih berfungsi seperti saat diciptakan atau masih hidup (living monument). Hal ini disebabkan karena masyarakat Bali yang mempunyai kesadaran yang tinggi tentang kehidupan masa lampau, yang tentunya tidak pernah lepas dari kehidupan sosial religius di masyarakat desa dan adat setempat, benda Cagar Budaya di Bali biasanya digunakan untuk media pemujaan dan juga sebagai daya tarik wisata budaya.

Cagar Budaya yang ada di Bali salah satunya adalah Candi Wasan yang terletak di Banjar Blahtanah, kabupaten Gianyar, Bali. Situs ini merupakan Cagar Budaya yang memiliki nilai penting karena tersebar di tiga tempat yang berbeda, yaitu Pura Kawitan Puseh Wasan Watunginte pada bagian paling utara, Pura Ulun Suwi terletak di bagian tengah dan Pura Puseh Wayan terletak pada sebelah selatan yang hanya dibatasi tembok pembatas.

Ada beberapa potensi Arkeologi yang berada di Situs Candi Wasan, yaitu; Candi Wasan Pascapemugaran (candi ini berbentuk segiempat panjang yang menghadap kebarat, mempunyai keunikan dari pintu candi yang tidak tepat berada di tengah seperti candi di Jawa, ini dikarenakan pembangunan Candi Wasan ini berpatokan kepada matahari sebagai penentu arah), Arca Catur Muka (terletak di Pura Puseh Wasan Watunginte yang berada tepat di sebelah utara Candi Wasan, arca ini ditempatkan pada sebuah pelinggih terbuka dalam sikap samabhangga. Arca ini bermuka empat, bertangan empat, dengan kedua tangan terletak disamping badan agak ditarik kebelakang dan memegang benda bulat, secara keseluruhan arca ini memiliki mahkota bersusun tiga berhiaskan kelopak bunga teratai), Ganesha (Arca ini terbuat dari batu padas dan bentuknya sudah tidak utuh lagi, kepala dan tangannya sudah pecah, arca ini diperkirakan dahulu ditempatkan pada salah satu relung candi), Lingga, Arca Binatang (Pada Candi Wasan ditemukan candi binatang berupa arca kambing dan arca nandi yang keadaannya sudah aus), Komponen Bangunan Candi (Selain arca-arca, juga ditemukan bangunan berupa kemuncak candi, menara sudut, simbar sudut, ambang pintu, pelipit sisi genta dan bagian komponen bagian candi), Arca Perwujudan (Sebagian besar arca yang diinventarik sudaj dalam keadaan aus dengan bagian kaki, bagian tangan, dan bagian kepala yang sudah patah. Namun ada beberapa arca yang masih dalam keadaan bagus dan dapat diidentifikasi, ditahun 2013 ditemukan lagi candi perwujudan, namun kini arca perwujudan disimpan di Gedong Arca Candi Wasan yang tidak bisa sembarangan dibuka untuk melihat arca leluhur dan tinggalan Arkeologi lainnya).

Mengenai nilai penting yang terkandung pada Situs Candi Wasan adalah Nilai Sejarah yang merupakan bukti sejarah masa lampau dan dapat memberikan gambaran kehidupan masa lampau. Nilai Ilmu Pengetahuan yang dapat memberikan informasi bagi penelitian dalam disiplin ilmu lainnnya. Nilai Arkeologi karena dilihat dari usia candi yang diperkirakan sudah ada sejak abad XIV-XV Masehi. Nilai Arsitektur yang mempunyai kekhasan dari posisi candi yang menghadap ke barat sesuai dengan sistem orientasi religi masyarakat Bali. Nilai Pariwisata Budaya yang mempunyai banyak keunikan untuk menjadi objek daya tarik wisata. Nilai Pendidikan yang memberitahu mengenai teknologi yang pernah ada dan juga proses kebudayaan yang masuk ke wilayah Wasan. Nilai Agama yang memberitahu jika kegiatan keagamaan di Bali bermacam-mcam jenisnya, dan juga Nilai Kebudayaan yang dapat memberikan pemahaman latar belakang kehidupan sosial, sistem kepercayaan, mempunyai unsur-unsur keindahan, yang terkait dengan seni rupa, seni hias, maupun seni bangunan.

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa dipastikan bahwa Candi Wasan merupakan peninggalan Arkeologi yang memiliki nilai-nilai penting di dalamnya, dan termasuk dalam Cagar Budaya yang tertuang dalam UU Cagar Budaya No 11, Tahun 2010. Oleh karena itu, peninggalam Arkeologi ini seharusnya dapat dilestarikan lagi dan dijaga sebagai objek daya tarik wisata.


Komentar